Garut, 28 Juli 2016
Oleh Komarudin S.Si
Pepatah mengatakan ‘’tak kenal
maka tak sayang’’ bagi para pembaca yang masih duduk dibangku sekolah menengah
kemungkinan baru bertemu dengan mata pelajaran kimia. Pada tahun 2004 silam saya,
penulis baru mengenal kata ’’kimia’’ itu waktu dibangku kelas X SMA. Namun
seiring berjalan waktu kemudian materi Kimia mulai masuk di mata pelajaran IPA
kelas VII dan kelas VIII SMP sekitar tahun 2009. Hal ini terlihat dengan
masuknya materi kimia garis besar seperti pengenalan larutan asam, basa, rumus
kimia sederhana, klasifikasi zat yakni unsur, senyawa dan campuran serta dengan
dikenalkannya konsep partikel dan materi atom di tingkat SMP. Demikian terlihat
pesatnya perkembangan ilmu kimia di tingkat sekolah. Namun disisi lain mata
pelajaran kimia merupakan mata pelajaran yang kurang diminati dikelas. Untuk itu
dibutuhkan Informasi sejuta manfaat ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari
sehingga akan menambah daya tarik Kimia untuk dipelajari. Untuk itulah penulis
ingin mencoba mengajak para pembaca sekalian untuk berkenalan dengan kimia.
Mari kita mulai menyusuri kata
‘’kimia’’. Secara tata bahasa, asal kata ‘’Kimia’’ itu tidak diketahui secara
pasti, karena kimia berkembang sejak tahun 800 SM di beberapa tempat, seperti
negri arab ‘’al-kimia, mengacu pada perubahan zat’’ , negri mesir kuno ‘’khem mengacu pada tanah
liat’’ negri yunani kuno ‘’khymeia, mengacu pada bahan obat-obatan’’. Nama
kimia terus berkembang pesat pada abad ke 16 dan abad ke 17 setelah diikuti
oleh fakta-fakta ilmiah melalui serangkaian eksperimen laboratorium pada masa
tokoh robert boyle dan antonie laurent lavoisier yang diakui sebagai bapak
kimia modern. Pada saat itulah dikenal istilah ‘’kimia’’.
Hingga saat ini kimia merupakan
bagian dari ilmu alam yaitu satu induk dengan Matematika, Fisika, dan Biologi. Ilmu
kimia didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang materi dari sudut
susunan, struktur, sifat dan perubahan materi itu, serta dipelajari pula
mengenai energi yang menyertai perubahan tersebut. Dalam pembahasan lebih
lanjut mengenai materi, materi disebut juga sebagai zat. Dan zat didefinisikan
sebagai segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Jadi cakupan
Ilmu kimia mempelajari segala yang wujud di alam semesta ini. Bagaimana? Luas
bukan?
Sebagai contoh kita ambil satu
materi yakni sebutir telur. Mari kita bicarakan secara sederhana, Sebutir telur
itu mengandung senyawa polipeptida (protein) berarti dia tersusun atas peptida,
bagaimana dengan strukturnya? Secara garis besar dia terbentuk melalui ikatan
peptida antara asam-asam amino. Apa asam amino itu ? asam amino merupakan
senyawa yang memiliki gugus asam karboksilat (–COOH) dan Amina (-NH2),
bagaimana sifat fisik nya jika ia dipanaskan? Bagaimana sifat fisik nya jika ia
didinginkan? Adakah dia mengalami perubahan? Perubahannya seperti apa?
Bagaimana sifatnya jika ditambahkan zat asam? Bagaimana sifatnya jika
ditambahkan zat basa? Bagaimana jika ditambah garam? Adakah dia berubah? Adakah
dia bereaksi? Nah seperti itulah kira-kira gambaran kasarnya. Kemudian mungkin
anda bergumam dan bertanya? Untuk apa saya belajar rumit rumit perihal sebutir
telur sampai repot seperti itu? Nah ini adalah pertanyaan yang skeptis, pesimis
dan bukan tipe sang pembelajar. Ketahuilah, ‘’jika anda menganggap remeh
mengenai satu ilmu, itu berarti anda tidak mengetahui sama sekali tentang ilmu
yang anda remehkan’’. Ketahuilah jika anda ingin ilmu itu bermanfaat,
pelajarilah secara keseluruhan, jangan setengah-setengah. Baiklah saya akan
memberikan info manfaatnya, jika kita sudah tahu komposisi dan sifat-sifatnya
kita akan berhati-hati mengenai cara mengolahnya, karena kalau cara mengolah
telur benar, maka kita tidak akan kehilangan gizinya, namun jika cara
mengolahnya ‘’salah’’ maka kita akan kehilangan gizinya, jika gizinya sudah ‘’hilang’’
maka yang anda makan bukan ‘’telur’’ tetapi ‘’ampas telur’’…! Perlu anda
ketahui, bahwa telur rebus itu lebih sehat daripada telur goreng, hal ini
karena faktor lemak dan kolesterol yang lebih tinggi, selain itu suhu saat
memasak, perlu anda ketahui ‘’suhu air’’ mendidih pada 100 derajat celcius,
sementara saat kita menggoreng ‘’suhu minyak’’ bisa lebih tinggi dari 100 derajat
celcius, hal ini menyebabkan kemungkinan hilangnya nutrisi telur, terutama
Vitamin. Seperti itulah kira-kira aplikasi sederhana dalam kehidupan
sehari-hari.
Baiklah, mari kita berkenalan
lebih lanjut dengan ilmu kimia. Ilmu Kimia memiliki lima Cabang besar yaitu :
Kimia Analitik, Kimia Organik, Kimia Anorganik, Kimia Fisik, dan Biokimia. Masing-masing
cabang saling terkait namun memiliki konsentrasi tersendiri. Bagaimana? Luas
bukan? Kalau penulis sendiri lebih menyukai bidang Kimia Analitik. Jadi, jika
anda ingin mengambil kuliah jurusan Kimia nanti anda akan memilih bidang yang
mana yang cocok dan anda sukai untuk digeluti.
Betapa luasnya ilmu kimia, hal
ini ditambah dengan terus ditemukannya unsur-unsur yang baru, hingga saat ini
unsur yang dipelajari ada 118 buah unsur terdiri dari unsur alam dan unsur
buatan, anda dapat melihatnya dalam bentuk susunan berkala tabel periodik
unsur. Masing masing unsur memiliki ciri khas tersendiri yang membedakan dari
unsur yang lain. Unsur – unsur inilah yang senantiasa dipelajari, karena setiap
materi atau zat pasti memiliki unsur penyusunnya.
Demikianlah saya mengajak anda
berkenalan dengan kimia sampai disini, jika anda ingin mengenal lebih jauh anda
bisa memulainya dari sini, yaitu dari bab ‘’Konsep Materi dan Teori Atom ‘’.
Jika anda ingin mengobrol tentang
kimia, memerlukan materi dan bahan pembelajaran, Konsultasi PR Kimia,
presentasi Power Point, Pembuatan Makalah dan Paper anda bisa share penulis di
:
e-mail : marco.alchemist@ymail.com
facebook : Komarudin Bin Enan
Whats App : 085 743 726 399
Tidak ada komentar:
Posting Komentar